Propp --lengkapnya Vladimir Jakovlevic Propp, lahir 17 April
1895 di St. Petersburg, Jerman-- adalah seorang peneliti sastra yang pada masa
1920-an banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh Formalis Rusia. Meskipun banyak
berkenalan dengan kaum formalis, Propp bukanlah seorang formalis (bdk.
Eagleton, 1988:115; Jefferson, 1988:54). Dikatakan demikian karena ketika
Formalisme Rusia sedang mangalami krisis (menjelang tahun 1930), ia justru
memunculkan semacam poetika baru dalam hal pengkajian dan penelitian sastra.
Hal itu dapat dibuktikan melalui buku Morphology of the Folktale (1975).
Dapat dikatakan bahwa buku itu merupakan hasil dekonstruksi
Propp terhadap teori-teori yang berkembang sebelumnya. Propp (1975:3--18)
berpendapat bahwa para peneliti sebelumnya banyak melakukan kesalahan dan
sering membuat simpulan yang tumpang tindih. Selain itu, sedikit banyak teori
Propp juga mendekonstruksi teori formalis. Kalau Formalisme menekankan
perhatiannya pada penyimpangan (deviation) melalui unsur naratif fabula dan
suzjet dalam karya-karya individual untuk mencapai nilai kesastraan
(literariness) sastra, Propp lebih menitikberatkan perhatiannya pada motif
naratif yang terpenting, yaitu tindakan atau perbuatan (action), yang
selanjutnya disebut fungsi (function).
Propp menyadari bahwa suatu cerita pada dasarnya memiliki
konstruksi. Konstruksi itu terdiri atas motif-motif yang terbagi dalam tiga
unsur, yaitu pelaku, perbuatan, dan penderita (lihat juga: Junus, 1983:63). Ia
melihat bahwa tiga unsur itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
unsur yang tetap dan unsur yang berubah. Unsur yang tetap adalah perbuatan,
sedangkan unsur yang berubah adalah pelaku dan penderita. Bagi Propp, yang
terpenting adalah unsur yang tetap. Sebagai contoh, yang terpenting di dalam
konstruksi "raksasa menculik seorang gadis" adalah perbuatan atau
tindakannya, yaitu "menculik", karena tindakan itu dapat membentuk
satu fungsi tertentu dalam cerita. Seandainya tindakan itu diganti dengan
tindakan lain, fungsinya akan berubah. Tidak demikian jika yang diganti adalah
unsur pelaku atau penderita. Penggantian unsur pelaku dan penderita tidak
mempengaruhi fungsi perbuatan dalam suatu konstruksi tertentu. Dilihat dari
contoh tersebut, jelas bahwa teori Propp diilhami oleh strukturalisme dalam
ilmu bahasa (linguistik) sebagaimana dikembangkan oleh Saussure (bdk. Selden,
1991:59).
Berdasarkan penelitiannya terhadap seratus dongeng Rusia,
yang disebutnya fairytale, Propp (1975:21--24) akhirnya memperoleh simpulan (1)
anasir yang mantap dan tidak berubah dalam sebuah dongeng bukanlah motif atau
pelaku, melainkan fungsi, lepas dari siapa pelaku yang menduduki fungsi itu,
(2) jumlah fungsi dalam dongeng terbatas, (3) urutan fungsi dalam dongeng
selalu sama, dan (4) dari segi struktur semua dongeng hanya mewakili satu tipe
(lihat juga: Teeuw, 1984:291; Scholes, 1977:63). Sehubungan dengan simpulan
(2), Propp menyatakan bahwa paling banyak sebuah dongeng terdiri atas 31
fungsi. Namun, ia juga menyatakan bahwa setiap dongeng tidak selalu mengandung
semua fungsi itu karena banyak dongeng yang ternyata hanya mengandung beberapa
fungsi. Fungsi-fungsi itulah, berapa pun jumlahnya, yang membentuk kerangka
pokok cerita.
Tiga puluh satu fungsi yang dimaksudkan oleh Propp adalah
seperti di bawah ini. Untuk mempermudah pembuatan skema, Propp memberi tanda
atau lambang khusus pada setiap fungsi (barangkali, kalau kita mengganti
lambang itu sesuai dengan keinginan kita, tentu juga tidak ada salahnya).
Adapun fungsi-fungsi dan lambangnya sebagai berikut.
FUNGSI LAMBANG
1. Absentation 'ketiadaan' b
2. Interdiction 'larangan' ¡
3. Violation 'pelanggaran' d
4. Reconnaissance 'pengintaian' e
5. Delivery 'penyampaian (informasi)' V
6. Fraud 'penipuan (tipu daya)' h
7. Complicity 'keterlibatan' q
8. Villainy 'kejahatan' A
8a. Lack 'kekurangan (kebutuhan)' a
9. Mediation, the connective incident
'perantaraan, peristiwa penghubung' B
10. Begining counteraction 'penetralan
(tindakan) dimulai' C
11. Departure 'keberangkatan (kepergian)'
12. The first function of the donor
'fungsi pertama donor (pemberi)' D
13. The hero's reaction 'reaksi pahlawan' E
14. Provition or receipt of a magical agent
'penerimaan unsur magis (alat sakti)' F
15. Spatial translocation 'perpindahan (tempat)' G
16. Struggle 'berjuang, bertarung' H
17. Marking 'penandaan' J
18. Victory 'kemenangan' I
19. The initial misfortune or lack is liquidated
'kekurangan (kebutuhan) terpenuhi' K
20. Return 'kepulangan (kembali)' ¯
21. Pursuit, chase 'pengejaran, penyelidikan' Pr
22. Rescue 'penyelamatan' Rs
23. Unrecognised arrival 'datang tak terkenali' O
24. Unfounded claims 'tuntutan yang tak mendasar' L
25. The difficult task 'tugas sulit (berat)' M
26. Solution 'penyelesaian (tugas)' N
27. Recognition '(pahlawan) dikenali' Q
28. Exposure 'penyingkapan (tabir)' Ex
29. Transfiguration 'penjelmaan' T
30. Punishment 'hukuman (bagi penjahat)' U
31. Wedding 'perkawinan (dan naik tahta)' W
Catatan:
Fungsi-fungsi dan lambang-lambang yang dicantumkan ini hanya terbatas pada yang pokok saja; lebih lengkapnya lihat buku Propp (1975:26--65).
0 komentar:
Posting Komentar